kabaris.com - China dilaporkan telah mengunci 540.000 penduduk. Hal ini terjadi di Provinsi Zhejiang, Selasa (14/12/2021).
Setengah juta warga dikarantina diikuti dengan penutupan bisnis di beberapa distrik. Ini setelah pusat industri dan ekspor utama China melaporkan total 200 kasus Covid-19 sejak akhir pekan.
"Lebih dari 540.000 orang telah dikarantina di Zhejiang," kata para pejabat.
Pelabuhan utama provinsi di distrik Ningbo juga menangguhkan operasi. Basis petrokimia besar di distrik Zhenhai Ningbo juga ditutup dan produsen petrokimia harus mengurangi produksi.
Perusahaan di ibu kota provinsi, Hangzhou, juga merilis pernyataan penangguhan produksi. Ratusan penerbangan juga telah dibatalkan, menurut pelacak Variflight.
Sementara itu, pengamat menilai hal ini akan berdampak pada ekonomi dan ekspor China. Zhejiang adalah salah satu provinsi terkemuka di Cina dalam hal produk domestik bruto (PDB) dan ekspor.
"Penutupan pabrik Zhejiang akan berdampak pada rantai pasokan berbagai sektor, terutama serat dan tekstil," kata Zhaopeng Xing, ahli strategi senior China di ANZ Research.
Setidaknya pengetatan ini akan berpengaruh hingga 40 hari. Dampaknya, kata Xing, akan serupa saat China menerapkan penjatahan listrik ke industri pada September dan Oktober akibat krisis energi.
Pengirim China mengumumkan masuknya Omicron Senin. Hal ini diyakini akan semakin membuat negara tersebut memperketat lockdown mengingat dalam waktu dekat, China akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Februari 2022 dan Tahun Baru Imlek.