kabaris.com - Belakangan ini, ditemukan kasus sejumlah orang yang berlibur ke luar negeri, namun enggan menjalani masa karantina.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku marah karena masih sedikit masyarakat yang mengeluh saat diminta menjalani karantina selama 10 hari.
“Jangan liburan ke luar negeri dulu, supaya tidak membawa penyakit. Banyak tempat liburan yang bisa dikunjungi. Kita minta hotelnya dibuka dan juga sosialisasi. Jangan datang, nanti dia komplain. 10 hari [karantina]," kata Luhut saat konferensi pers evaluasi PPKM, seperti dikutip Selasa (14/12/2021).
Luhut menegaskan akan mengambil sikap tegas tanpa pandang bulu bagi siapa pun yang bepergian ke luar negeri yang secara terang-terangan menolak karantina. Mereka akan ditempatkan di karantina terpusat.
"Kemarin ada upaya kabur. Kita langsung masuk karantina terpusat. Kalau tidak mau menginap di hotel, kita buat karantina lagi yang benar-benar kita pastikan aman," kata Luhut.
Luhut tidak ingin ketidakdisiplinan agen perjalanan asing membawa 'bencana'. Apalagi dalam kondisi saat ini Indonesia tidak boleh gegabah.
Luhut mengaku tidak berani menyebut Indonesia telah lolos dari krisis pandemi Covid-19. Namun, dalam 150 hari terakhir perkembangan kasus telah terkendali.
"Kita tidak boleh sombong. Sampai hari ini kita masih level 1 dan kita masih percaya diri, tapi kita semua harus bekerja sama," kata Luhut.
Luhut dengan tegas meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri untuk sementara waktu guna mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 ke dalam negeri.
“Jangan sampai ini rusak karena kita tidak disiplin dan menahan dulu,” ujarnya.