kabaris.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pada 2045, perbankan tidak lagi memberikan layanan dari teller. Hal ini terjadi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi.
![]() |
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar Youtube Gita Wirjawan) |
“Karena generasi muda sudah terbiasa dengan digital, mungkin bank dengan teller menyusut,” katanya akhir pekan lalu di Indonesia Fintech Summit 2021 “Fintech for Faster Economic Recovery” yang disaksikan secara virtual.
Kini, kata Sri Mulyani, beberapa bank di negara-negara Eropa tidak lagi memberikan layanan personal. Pelanggan dapat menggunakan teknologi yang tersedia. Berbeda dengan sebelumnya, yang menyediakan teller atau customer service.
“Nanti kalau mau dilayani secara pribadi akan dikenakan biaya yang mahal,” ujarnya.
Teknologi digital jika dimanfaatkan dengan baik, baik dari sisi regulasi maupun edukasi kepada masyarakat, akan membawa Indonesia sebagai negara maju.
Mantan bos Bank Dunia itu mengatakan, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 diperkirakan mencapai 300 juta orang, dengan mayoritas kelompok pemuda berusia di bawah 40 tahun. Mereka merupakan kelompok produktif dengan mobilitas tinggi karena tinggal di perkotaan.
Kegiatan kelompok ini akan dipengaruhi oleh peran teknologi digital, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun sektor keuangan. Sudah menjadi tugas pemerintah agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan efek negatif seperti penipuan, pencurian data hingga pencucian uang.
“Ini harus kita jadikan sebagai peluang untuk melakukan perbaikan,” kata Sri Mulyani.