kabaris.com Hendry Saputra tidak lagi menjadi pelatih tunggal putra di PBSI Cipayung karena kontraknya habis dan tidak ada niat untuk memperpanjangnya.
Sosok yang terlihat bersama Jonatan Christie atau Anthony Sinisuka Ginting ini telah menyelesaikan masa kontrak hingga akhir tahun 2021.
“Misalnya kita kontrak rumah. Kalau kontrak habis, tentu ada opsi kontrak kota lain, kita tidak mau kontrak lagi. Atau sebaliknya, pemilik rumah tidak mau menyewakan. rumahnya lagi," kata Hendry mengibaratkan.
Hendry menjelaskan hal-hal yang mendasari pilihannya. Mulai dari kondisi kesehatan, pernah terpapar Covid-19 pada Maret 2020, hingga prestasi para pelajar di berbagai kejuaraan dunia.
"Saya memutuskan untuk tidak ikut karena saya melihat prestasi saya cukup dengan kondisi saya. Saya kena Covid-19, saya merasa harus PCR 156 kali," kata Hendry.
“Kalau saya ke sana dengan prestasi Asian Games, Olimpiade, Thomas Cup, alhamdulillah sudah cukup buat saya. Yang penting saya bawa, ada pemain Indonesia yang sukses di ajang internasional, untuk ukuran saya, " dia melanjutkan.
Hendry menyambut baik tempat yang ditinggalkannya untuk diisi oleh orang lain yang memiliki kemampuan bagus demi meningkatkan prestasi tunggal putra Indonesia.
“Saya tidak perpanjang kontrak. Dengan prestasi saya rasa sudah maksimal. Mungkin ada orang lain yang bisa maju, jadi lebih baik. Kalau saya paksa, saya rasa. Dengan kemampuan kondisi saya, saya kira sudah maksimal. .Henry.
Hendry menjabat sebagai pelatih kepala tunggal putra selama enam tahun, setelah menjadi pelatih klub PB Tangkas.
Hingga saat ini, PBSI belum mengeluarkan rilis resmi terkait susunan tim latihan nasional 2022.