kabaris.com - Korea Utara mengatakan peluncuran rudal taktis Senin dilakukan untuk menguji keakuratan sistem rudalnya.
Negara itu juga mengklaim rudal itu mengenai target pulau yang ditentukan.
Media pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan "dua peluru kendali taktis yang diluncurkan di wilayah barat DPRK (Korea Utara), menghantam sebuah pulau sasaran di Laut Timur Korea."
"Akademi Ilmu Pertahanan mengkonfirmasi keakuratan, keamanan, dan efisiensi pengoperasian sistem senjata yang sedang diproduksi," kata KCNA.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan sebelumnya melaporkan bahwa Korea Utara telah menguji proyektil untuk keempat kalinya sejak awal Januari pada Senin (17/1).
Menanggapi tes ini, Amerika Serikat mendesak Korea Utara untuk "menghentikan kegiatannya yang melanggar hukum dan tidak stabil" pada hari Senin.
Sementara itu, perwakilan khusus AS untuk Korea Utara, Sung Kim, menyuarakan keprihatinan atas peluncuran rudal ini dan mendesak Pyongyang untuk kembali berdialog tanpa syarat.
Peluncuran rudal kemarin adalah yang keempat bagi Korea Utara. Pyongyang mencibir saat menguji senjata rudal dan mengabaikan permintaan Amerika Serikat untuk berdialog.
Terlepas dari sanksi internasional, Korea Utara terus menguji senjata belakangan ini, termasuk rudal hipersonik pada 5 dan 11 Januari.
Korea Utara juga sering meluncurkan rudal ketika negaranya dalam krisis. Beberapa waktu lalu, warga Korea Utara dikabarkan mengalami lonjakan harga minyak akibat krisis tersebut.
