Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Potensi 'Cuan' Baim Wong dari Daftar Hak Kekayaan Intelektual Citayam Fashion Week

Tuesday, July 26, 2022 | July 26, 2022 WIB Last Updated 2022-07-26T03:12:23Z

Pengamat ungkap potensi cuan yang dikantongi Baim Wong jika pendaftaran HKI atau HAKI Citayam Fashion Week berhasil diraih. (CNN Indonesia/Lina Itafiana).

Senior Economist and Public Policy Observer Rhenald Kasali mengungkapkan dua keuntungan yang didapat Baim Wong jika menjadi pemilik hak merek (HAKI) atau merek Citayam Fashion Week.

Baim Wong dan istrinya, Paula Verhoeven, melalui PT Tiger Wong Entertainment mendaftarkan merek Citayam Fashion Week sebagai Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) atau IPR ke dalam Basis Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Keuntungan pertama adalah Baim akan memiliki kekuatan atas merek. Jika ada pihak yang ingin menggunakan merek yang dimilikinya, mereka harus mendapatkan izin dan membayarnya.

"Seperti punya hak merek musik dan lagu, jadi ketika seseorang menggunakannya, mereka akan membayar royalti. Sekarang, ini harus disetujui dan dibayarkan kepadanya (Baim Wong) jika ada yang ingin menggunakannya," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (25/7).

Mengenai besaran yang harus dibayar pengguna merek nantinya, Rhenald mengatakan akan ditentukan langsung oleh Baim Wong. Artinya tidak ada penentuan nilai yang pasti.

Keuntungan kedua adalah jika Baim menggunakan merek dalam suatu acara, keuntungannya akan masuk ke perusahaannya sendiri. Kecuali, jika brand Citayam Fashion Week akan dijadikan hak bersama oleh pemerintah.

“Jadi kalau itu hak kolektif, siapa saja boleh pakai brand, tapi harus ikut komunitas kalau mau pakai. Misalnya saya mau pakai brand Citayam Fashion Week, maka saya harus ikut komunitas itu. bersama-sama,” jelas Guru Besar Universitas Indonesia itu.

Namun, ini berarti Baim tidak berhak menggunakan merek tersebut, kecuali dapat membuktikan bahwa merek tersebut sudah lama digunakan dan diciptakan olehnya untuk pertama kali sebelum dibicarakan secara luas.

“Jadi, Dirjen HKI harus benar-benar melihat itu. Apakah Baim Wong benar-benar penggagas Citayam Fashion Week. Kalau tidak, maka ini akan menjadi urusan yang panjang. Orang akan protes dan akan ada lebih banyak pertanyaan. mendaftar) ," jelasnya.

Baim sendiri mengklaim bahwa pendaftaran merek 'Citayam Fashion Week' di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tidak dilakukan untuk kepentingan pribadi.

Dalam keterangannya di media sosial, Senin (25/7), ia mengklaim bahwa agendanya merupakan bentuk kepeduliannya terhadap kepentingan seluruh Indonesia.

"Semua itu saya lakukan bukan untuk keuntungan pribadi. Tujuan besarnya lebih untuk Anda, lebih untuk Indonesia, saya peduli dengan negara saya, sebisa mungkin saya melakukan apa yang menurut saya bisa," kata Baim.

Melalui kanal YouTube Baim Paula yang diunggah kemarin (25/7), Baim pun memutuskan merilis Citayam Fashion Week setelah aksinya mendapat kritikan dari sejumlah pihak.

"Jadi kami sangat ingin melepasnya. Karena saya kira tidak akan seperti ini," ujarnya.

Ia mengaku sedih karena dianggap mengambil untung. Padahal, awalnya ia ingin menjadi Citayam Fashion Week sebagai forum besar dan hasilnya dikembalikan ke masyarakat.

Namun, dia tidak ingin mengganggu publik. Ia juga meminta maaf jika ada pihak yang merasa dirugikan.

“Kalaupun ada yang bisa saya bantu dari Citayam Fashion Week, apapun itu, kami senang mendengar bahwa Tiger Wong Entertainment akan membantu dengan cara apapun,” ujarnya.

Selain Baim Wong, Indigo Aditya Nugroho juga diketahui telah mendaftarkan permohonan serupa ke PDKI Kemenkumham pada 20 Juli 2022.

Pendaftaran hak kekayaan intelektual oleh pihak-pihak tersebut memicu kontroversi di berbagai kalangan, mulai dari netizen hingga politisi.

Salah satu desakan agar PDKI Kemenkumham menolak pendaftaran merek 'Citayam Fashion Week' dilontarkan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Menurut Sahroni, seharusnya PDKI Kemenkumham menolak pendaftaran merek 'Citayam Fashion Week' demi melindungi kreativitas anak muda dengan berbagai latar belakang.

“Saya sendiri berharap pendaftarannya ditolak, agar anak muda bisa sekreatif mungkin. Meski begitu tentunya karena pendaftaran sudah masuk, kita perlu terus mengikuti prosesnya dan kita berharap hasil yang terbaik. ,” kata Sahroni.

sumber : CNNIndonesia.com

×
Berita Terbaru Update