![]() |
Gambar dari pixabay |
kabaris -- Sedikitnya muncul dua pemuda yang diduga Bjorka. Namun, tanda-tanda keduanya hingga kini dinilai meragukan. Lalu siapa sosok yang dimaksud Menko Polhukam Mahfud MD?
Sebelumnya, Bjorka yang memiliki rekam jejak pembocoran data yang diduga didapat dari sistem korporasi ke pemerintah dalam dua bulan terakhir memang menyita perhatian masyarakat dan pejabat.
Mahfud MD mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri telah mengidentifikasi Bjorka.
"Kami terus melakukan penyelidikan karena sampai saat ini gambaran pelaku sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, namun belum diumumkan," katanya, Rabu (14/9).
Tak jauh dari pernyataan itu, dua pemuda kemudian menjadi tersangka sosok Bjorka. Lihat detailnya di sini:
Remaja Cirebon
SF (17) awalnya dituduh oleh akun anonim di Instagram @volt_anonym dengan dalih berbagai jejak digital dan kesamaan dokumen yang bocor.
Ia yang merupakan warga Kecamatan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, mengaku kaget dengan tudingan tersebut. SF mengaku tidak memiliki pendidikan atau keahlian sebagai hacker. Saat ini ia sedang belajar paket C untuk belajar video editing.
"Saya tidak tahu Bjorka. Tapi malah dituduh," kata SF di Cirebon, Rabu (14/9).
Pihaknya juga mengaku telah menghubungi Polres Cirebon Kota untuk meminta bantuan memberikan klarifikasi atas informasi yang mendiskreditkan namanya.
Bjorka, di situs BreachForums, menyebut tuduhan itu sebagai informasi yang salah.
"Seorang hacker wannabe juga memberikan informasi yang salah ini di instagram (@volt_anonym). Padahal saya tidak pernah punya akun tiktok dan instagram. Lol (seseorang yang ingin menjadi hacker juga memberikan informasi palsu di Instagram. Padahal saya belum pernah memilikinya). Akun TikTok dan Instagram. Lol)," tulis Bjorka.
![]() |
INFOGRAFIS: Deret 'Prestasi' Bjorka |
Pemuda Madiun
MAH (21) ditangkap polisi Bareskrim Polri Cyber Crime di tempat kerjanya, toko waralaba es di Madiun, Rabu (14/9) malam. Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan dengan statusnya sebagai saksi.
Selain itu, MAH tidak memiliki komputer di rumah dan hanya memiliki ponsel yang disimpannya selama berbulan-bulan.
"Saya tidak punya komputer, saya tidak punya komputer," kata S (48), ibu kandung MAH, di rumahnya, Madiun, Kamis (15/9).
"Tidak punya komputer, hanya satu ponsel di tangan," tambahnya.
MAH, kata S, lulus dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dua tahun lalu. Setelah itu, ia langsung melamar kerja di salah satu kios es waralaba lokal di Madiun dengan gaji Rp 700 ribu per bulan.
Bjorka juga bercerita bahwa pemuda ini adalah korban misinformasi dari platform intelijen darkweb, Darktracer.
"Anak ini sekarang telah ditangkap dan sedang diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk dark tracer, adalah dosa Anda memberikan informasi yang salah kepada sekelompok idiot. Yang salah dengan sekelompok idiot adalah dosa, red)," tulisnya lagi di situs Breached.to, Kamis (15/9).
Dengan segala indikasi tersebut, termasuk cuitan Bjorka pada saat tuduhan dan penangkapan, pakar siber Teguh Aprianto mengaku meragukan keduanya diduga Bjorka atau setidaknya terkait dengan Bjorka.
"> Mahfud: Bjorka sudah teridentifikasi > Seorang pemuda di Madiun ditangkap > Sementara itu, orang tadi masih bisa membuat utas dan terus mengolok-oloknya. Korban salah ditangkap lagi?" kicaunya di akun Twitter @secgron.
> Mahfud: Bjorka sudah berhasil diidentifikasi
— Teguh Aprianto (@secgron) September 15, 2022
> Seorang pemuda di Madiun ditangkap
> Sementara itu orangnya barusan masih bisa bikin thread terus ngeledekin pula.
Korban salah tangkap lagi nih? pic.twitter.com/bB0gVnUe96