 |
| Nuraini saat membongkar rumah yang direhab melalui Dana Desa |
kabaris -- ACEH -- Seorang janda miskin, Nuraini, warga Gampong Blang Gurah, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, terpaksa merobohkan sebuah rumah yang direhabilitasi menggunakan dana desa karena tidak tahan dengan sikap arogan Keuchik Blang Gurah dan keluarganya yang berulang kali menghinanya.
Kakak kandung Nuraini, Ridwan, mengatakan kepada anteroaceh.com, Sabtu (24/9/2022) bahwa kakaknya mendapat bantuan rehabilitasi rumah pada 2018. Namun sejak itu, Nuraini sering dihina dan diperlakukan tidak baik oleh keluarga keuchik.
Ridwan menceritakan polemik bermula ketika anak keuchik datang menemui Nuraini dengan membawa sepucuk surat untuk ditandatangani.
Dalam RUU tersebut disebutkan besarnya anggaran rehabilitasi yang dikeluarkan sebesar Rp. 20 juta dan Nuraini diminta untuk menandatanganinya. Sempat terjadi pertengkaran di antara keduanya hingga masalah berlarut-larut, dan harus berdamai di meunasah tahun 2020.
Ridwan mengaku saat itu dia berbicara atas nama keluarganya, namun mediasi tidak mencapai mufakat, karena keuchik tidak mengakui bahwa pihaknya telah menawarkan Rp. 20 juta untuk ditandatangani oleh adiknya Nuraini.
situasi semakin tidak kondusif, bahkan keuchik sempat melontarkan kata-kata tidak senonoh di depan aparat desa dan sejumlah warga yang ikut mediasi.
Seiring berjalannya waktu, situasi mulai membaik namun belakangan ini, hinaan kembali dilontarkan, membuat Nuraini tak tertahankan dan terluka. Akhirnya, Nuraini membongkar rumahnya dan berniat mengembalikan sebagian material rumah yang telah diterimanya kepada Keuchik.
Sementara itu, kata Keuchik Gurah, Ismuhu tidak mengaku telah meminta Nuraini untuk datang ke RUU tersebut. Ia menjelaskan, anggaran yang dikeluarkan untuk itu sebesar Rp. 12,5 juta, bukan Rp. 20 juta.
